Post Page Advertisement [Top]

Peserta halal bi halal keluarga besar SMK Muhamamdiyah 1 Kepanjen (Foto: Dokumentasi Humas Musake)



Malang – SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen kembali menggelar tradisi positif dalam momentum Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M yang dikemas melalui Halal bi Halal keluarga besar sekolah pada hari Senin, 7 April  2025 dengan tema “Kebersamaan dalam Harmoni, Bersinergi untuk Kesuksesan Bersama. Kegiatan tersebut dilangsungkan di Aula Mas Mansur kampus 1 SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dengan Pembicara Assoc. Prof. Dr. H. Zulfi Mubaraq, M.Ag, Dosen Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

 

Tradisi halal bi halal yang dilestarikan oleh SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen (MUSAKE bahasa kerennya) setiap hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal yang mulia ini sangatlah penting dalam konteks mempererat tali silaturahmi dan memperkuat kebersamaan dalam muara keharmonisan diantara keluarga besar MUSAKE. Halal bi halal ini diikuti oleh seluruh Pimpinan, Guru, dan Karyawan sekolah juga masing-masing mengajak sanak familinya untuk saling maaf-memaafkan dan ajang mengenalkan antar keluarga. Bapak Galih Agus Setiyono, S.Pd selaku pemandu acara dalam tradisi baik ini mulai membuka dan mengawali kegiatan dengan pembacaan Surat Al-Hujurat Ayat 10 – 13 oleh Guru Ismuba Bapak Bima Purwidya Haqjaya, S.Pd.

 

Rangkaian kegiatan selanjutnya, pembukaan oleh Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, Bapak M. Arief Luqman Hakim, M.Pd dengan sebuah pantun yang indah “pergi ke kantor membawa bekal, untuk mengisi perut yang kelaparan, selamat datang di acara halal bi halal, nuansa penuh kekeluargaan”. Dalam sambutannya, kegiatan halal bi halal merupakan suatu tradisi positif yang penting untuk dilestarikan sebagai hikmah dan wadah atau sarana saling silaturrahim. “Sarana ini kita manfaatkan untuk membangun temu-muka dalam keterbatasan waktu saling kunjung rumah bermaaf-maafan”, tegasnya Bapak Kepala Sekolah. Dilanjutkan dalam sambuatan beliau, membangun sekolah bukan perkara yang mudah, akan tetapi mempertahankan habbit postive adalah hal yang sulit. Perkataan ini seraya mengisyaratkan kepada seluruh keluarga besar MUSAKE untuk senantiasa mengingat sejarah berdirinya sekolah dan saling bergandengan tangan untuk tetap bersama-sama memajukan dan membesarkan sekolah.

Sambutan Kepala Sekolah, MA. Luqman Hakim, M.Pd (Foto: Dokumentasi Humas Musake)



“Saya masuk di sekolah ini tahun 1997 dimana kondisi saat itu sudah sangat mapan dan saya tidak bisa membayang­kan betapa sulitnya perjalanan dalam membangun dan membesarkan sekolah ini”, ujarnya Kepala Sekolah. Perihal ini seakan mendasari keinginan dan target beliau sebagai Kepala Sekolah dalam mengajak komponen sekolah untuk tetap bersama dalam keharmonisan mengembangkan sekolah mengikuti peradaban teknologi menuju sekolah yang berkemajuan, yang tidak sekedar bertahan tetapi bisa terus berkembang dan berkelanjutan (sustainability) dalam mewujudkan lulusan yang berakhlaq, cerdas, dan terampil.

 

Kepala sekolah, M. Arief Luqman Hakim, M.Pd menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh civitas akademika SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen yang telah mengabdi dan berjuang begitu baik dalam rangka memajukan sekolah. Beliau juga sempat menyampaikan rasa permohonan maaf dari Bapak Drs. H. Wakidi, M.M yang juga terundang dalam tradisi positif ini namun belum bisa datang karena suatu hal. Dimana Drs. H. Wakidi, M.M adalah salah satu sosok penting lahirnya sekolah SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dengan segala rintangan dan tantangan, melalui prakarsanya bisa berdiri kokoh dan megah sekolah saat ini.

 

Di akhir sambutan kepala sekolah, mengajak seluruh undangan halal bi halal yang hadir untuk menjaga dan terus mendukung upaya-upaya dalam membesarkan sekolah dan senantiasa berkembang dengan dasar kebersamaan yang harmoni sebagaimana dalam Al-Quran “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur ”. “Siang hari makan nasi kebuli, lauknya ayam juga cumi, alhamdulillah bisa bertemu kembali, untuk membangun sillaturrahmi” begitu pantun penutup sambutan kepala sekolah.

 

Kegiatan inti yang paling ditunggu setelah sambutan kepala sekolah, penyampaian materi ceramah “Kebersamaan dalam Harmoni, Bersinergi untuk Kesuksesan Bersama” oleh Bapak Ustadz Assoc. Prof. Dr. H. Zulfi Mubaraq, M.Ag. Di awal ceramah Ustadz Zulfi memaparkan persahabatan antara beliau dengan Kepala Sekolah, “nama beliau (kepala sekolah) Arief Luqman Hakim, orang menyebutnya adalah arif dan bijaksana, mungkin waktu melahirkan beliau, orang tuanya terinspirasi membacakan Surat Luqman dan mungkin dulu maunya sekolah di jurusan Hukum, tapi berpindah ke IAIN akhirnya bertemulah saya. Seaindainya dulu sekolah di jurusan Hukum tentunya akan menjadi Hakim dan tidak menjadi guru, tidak akan bertemu saya di SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen dan tidak akan mengundang saya. Begitulah bersahabat mulai dari Perguruan Tinggi mulai tahun 1992 hingga saat ini sudah sekitar 33 Tahun”.

 


“Kita bersyukur begitulah rasanya bersahabat, kebersamaan itu sesuai dengan intinya, bagaimana kita bersama tidak pada waktu susah saja, tetapi bagaimana saat kita bahagia, saat kita jatuhpun masih tetap bersahabat, kita berdiripun menjadi pribadi yang tinggi sama tinggi, rukuk sama membungkuk, sujud sama menempel. Begitulah semangatnya berjamaah (kebersamaan)”, lanjutnya Ustadz Zulfi. Pernyaatan tersebut seakan menekankan pada keluarga besar MUSAKE untuk semangat bersama dalam konteks bersahabat membangun dan membesarkan sekolah dengan memiliki hubungan yang erat tentunya bisa diandalkan untuk dukungan, curhatan, dan berbagi kebahagiaan maupun kesedihan, serta memiliki ikatan emosional yang kuat demi tercapaianya cita-cita sekolah.

 

Dalam masalah berjamaah, ustadz Zulfi mencontohkan, Rasulullah ketika selesai sholat berjamaah, ada seseorang yang baru masuk ke masjid, lalu beliau bertanya kepada jamaah yang sudah selesai, “adakah diantara kalian yang ingin bersedekah ?, kemudian Rasulullah masih bertanya, kalian ini yang sudah berjamaah adakah yang ingin bershodaqoh?. Tadi itu ada sahabat kalian yang baru datang tetapi sholatnya terlambat, sehingga tidak bisa ikut berjamaah, kalau ada yang mau menemaninya sholat berjamaah, maka engkau telah bersedekah kepadanya 27 derajat”.

 

Contoh yang dikisahkan di atas, mensiratkan pesan bagi sekolah MUSAKE dimana kebersamaan yang sudah dibangun sejak tahun 1975 berawal dari nama STM yang berlokasi di Jalan Effendi Kepanjen dan berpindah ke lokasi saat ini (Kampus 1, Jl. KH. Ahmad Dahlan) pada tahun 1978 beragam sedekah di dalamnya, mulai dari sedekah pikiran, tenaga, waktu, perasaan, maupun meteriil yang tumpah ruah membersamami perjalanan sekolah hingga sebesar ini yang sudah mencapai masa keemasannya (50 Tahun berdirinya sekolah). “benar apa yang dikatakan oleh Bapak Kepala Sekolah, bahwa mempertahankan itu lebih berat daripada membangun”, ujar ustadz Zulfi.

 

“Maka kebersamaan itu adalah berjuang bersama apabila satu orang berjuang membesarkan sekolah ini dengan 27 orang berjuang, maka masih lebih baik yang 27 orang bersama memajukan sekolah”, begitulah lanjutan ustadz Zulfi menganalogikan makna sholat berjamaah. Sehingga dalam membangun MUSAKE perlunya kebersamaan yang kuat disertai dengan perasaan yang sama, senasib dan sepenanggungan. Dalam lanjutannya juga disampaikan oleh ustad Zulfi, bahwa jumlah peserta didik di MUSAKE sebesar 1300 yang dianalogikan seperti tegangan listrik yang bisa dinaikkan dayanya menjadi 2200. Artinya, beliau juga mendoakan agar jumlah peserta didik di MUSAKE terus berkembang naik sehingga bisa mendorong melesat jauh berkembangnya sekolah.

 

Ustadz Zulfi juga sempat menyinggung generasi kepala sekolah bahwa, “Pak Luqman ini adalah generasi muda yang memimpin sekolah di era teknologi digital, dimana dihadapkan dengan perbedaan peradaban teknologi dan karakter peserta didik yang serba bisa dengan mudah dalam memanfaatkan kemajuan teknologi”. Lebih lanjut beliau juga menyampaikan, “Allimu auladakum, fainnahum makhluquna lizamanin ghairi zamanikum. Artinya, didiklah anak-anakmu itu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk mengisi masa depan bukan masamu”. Meskipun anak-anak itu (peserta didik) lebih pintar daripada kita (Guru) dalam penggunaan teknologi, perlu diingat bahwa ada kaidah adab lebih utama daripada ilmu dan pengalaman lebih tinggi di atas adab.

 

“Adab itu tetap di atasnya ilmu, biarpun anak-anak itu ilmunya tinggi seringkali adabnya kurang, dari orang tua itulah adab didapatkan. Akan tetapi ada juga kaidah di atasnya yaitu hikmah dan kebijaksanaan itu di atasnya ilmu, walupun anak-anak kita sudah memiliki adab, tetapi belum mempunyai kebijaksanaan, dan kebijaksanaan itulah dari orang tua, sesepuh dan pinisepuh”, tegas ustadz Zulfi. Pernyataan beliau juga sarat akan makna, bukan hanya untuk menunjukkan perkembangan peradaban dan karakter peserta didik, tetapi juga mendasari kebersamaan diantara keluarga besar MUSAKE bahwa perlunya keberadaan sesepuh dan pinisepuh di sekolah yang lebih dulu dalam membangun dan membesarkan sekolah, yang tentunya sarat akan ilmu, adab, maupun pengalaman (hikmah dan kebijaksanaan) yang perlu diambil dan ditiru dalam membesarkan sekolah bagi generasi berikutnya.

 

Ubur-ubur ikan lele, jangan takabur le…, karena keberadaan ilmu tanpa adab dan kebijaksanaan maka akan hancur. Jadi, anak-anak itu kita sentuh dengan adab dan hikmah, kebersamaan itu bukan karena ilmu, karena nanti kalau pakai ilmu yang terjadi adalah sombong-sombongan”, Kata Ustadz Zulfi.

 

Lebih lanjut, ustadz Zulfi juga mengajak seluruh keluarga sekolah untuk tetap bercita-cita tinggi dalam kemajuan sekolah dengan menggantungkannya setinggi “bintang Tsuraya” dan mengharapkan hasil melalui doa kepada Allah SWT dan mendoakan yang baik-baik kepada orang-orang sekitar sekolah. “Yang intinya ya muqallibal qulub tsabbit qolbi ala dinik, yang artinya Ya Allah engkau Yang Maha Membolak-balikkan hati, kuatkan hati kami untuk tetap menjalin kebersamaan membangun SMK ini dan balikkan hati orang-orang yang mungkin tidak mau menjualkan tanahnya atau bahkan mau mewaqafkan tanahnya untuk pengembangan sekolah ini”, harapan doa ustadz Zulfi.

 

Diakhir ceramahnya, ustadz Zulfi juga berpesan jadi dengan bekal kebersamaan itu, Rasulullah bisa membangun 13 Tahun di Mekkah dan 10 Tahun di Madinah, itulah kemudian telah datang kemenangan, telah datang keajaiban dan pertolongan Allah telah dekat dengan kebersamaan yang kita pupuk disertai menebar persaudaraan maka insya allah cita-cita ke depan akan gilang-gumilang, maju melesat SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen ini dan sesuatu itu akan indah pada waktunya. “Janganlah berhenti, janganlah lepas, dan janganlah putus asa, Allah SWT akan mengirimkan Malaikat-Nya ke Kepanjen dan membantu kebutuhan kita semua”, begitu doa ustadz Zulfi.

 

“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, jadi sebaik-baik sekolah adalah yang paling bermanfaat bagi sekolah lainnya, sebaik-baik masyarakat adalah yang bermanfaat bagi masyarakat yang lain”, lanjutnya ustadz Zulfi. “Godhong telo merang teles, nedo terimo, Pengeran sing bales. Kalau pisau menyayat tubuh, masih adakah harapan sembuh, kalau lisan menyayat hati, kemana obat akan dicari. Mbah Surip wis lungo, ora bakal bali ning alam dunyo, mbo’ bilih kulo katha duso, kulo nyuwun pangapuro”, tandas pantun penutup ceramah dari ustadz Zulfi.

 

 

Malang, 8 April 2025

 

Humas Musake

SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen

Jl. KH. Ahmad Dahlan No.34 Kepanjen

Kab. Malang Jawa Timur 65163

Telp. 0341-395451, Fax. 0341-398768


Komentar Facebook :
Komentar dengan Akun Google :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]